Jumat, 25 Oktober 2013

Contoh Naskah teater Malin kundang Modern


MALIN KUNDANG MODERN



Disebuah desa suka maju hiduplah seorang pria yang bernama malinzar. Ia hidup bersama ibunya yang bernama munira dan adiknya bernama Ria, sedangkan ayahnya telah lama meninggal dunia. Suatu hari malinzar menyampaikan keinginannya yang ingin mencari pekerjaan di kota.
Malinzar               :bu, saya mau ke kota untuk merantau,, siapa tau saja disana saya dapat pekerjaan yang layak dan kita bisa jadi orang kaya bu, bagaiamana? Bolehkan bu?
Ibu Munira           :kamu yakin nak, mencari pekerjaan dikota itu tak semudah yang kamu fikir nak.
Malinzar               :Aku yakin, bu tolong izinkan aku, kumohon!
Ibu Munira           :Baiklah nak, kalau itu kemauan mu, ibu akan selalu mendoakanmu.
Ria                       :ibu kak Malinzar mau kemana?
Ibu Munira           :Kakakmu akan ke kota selama beberapa bulan.
Ria                       :Buat apa bu? Kita kan tidak punya keluarga disana?
Ibu Munira           :Kakakmu akan mencari pekerjaan disana untuk kita nak.
Esok paginya malinzar ke kota mencari pekerjaan. Tempat demi tempat dia datangi tapi tak seorangpun yang mau menerimanya. Sampai suatu saat dia melihat seorang gadis yang berbelanja di pasar. Tiba tiba tas gadis itu dijambret oleh preman pasar.
Vinka   : tolongg…. Jambrett, jambreett!!!
Malinzar yang melihat kejadian tersebut langsung menolong gadis itu dan mengejar perampoknya. Dan akhirnya malinzar berhasil menangkap perampoknya.
Tiwi                  :Ampun mas, ampunn!!
Malinzar          :dasar pencuri. harusnya seorang wanita itu tinggalnya di rumah bukan jadi seorang pencuri
Tiwi                  :Maaf mas, saya khilaf, ampun mas, ampunn!!
Malinzar          :yang namanya kejahatan harus dilaporkan ke kantor polisi.
Tiwi                  :jangan mas jangannn!! Saya melakukan ini karena terpaksa mas, maafkan saya.
Vinka               :sudahlah lepaskan saja dia, yang penting tas saya sudah kembali.
Malinzar          :tapi mbak…
Vinka               :sudahlah, saya yakin dia tidak akan mengulanginya lagi
Tiwi                  :Terima kasih mbak, terima kasih J
Vinka               :iya sama sama, oh iya jangan panggil saya mbak nama saya Vinka.
Setelah itu akhirnya si penjambret itu pun pergi. Lalu malinzar mengantarkan Vinka pulang kerumahnya
Vinka               :oh iya terima kasih yah mas sudah menolong saya.
Malinzar          : iya sama-sama mbak.
Sesampai dirumah Vinka, malinzar berkenalan dengan ayah Vinka. Semenjak kejadian itu malinzar diangkat sebagai orang kepercayaan perusahaan dan menjadi akrab dengan vinka. Karena keakrabannya, ia mulai lupa dengan ibu dan adiknya dikampung ditambah lagi dengan kehidupannya yang serba berkecukupan. Tak lama kemudian malinzar dan vinka akhirnya menikah. Setelah mereka menikah vinka mengajak suaminya pergi berziarah kemakam neneknya di desa suka maju. winda yang tak sengaja melihat malinzar di makam tersebut cepat cepat memberitahu ria keberadaan kakaknya.
Winda              : Ria,riaa kakak mu sudah pulang dia sekarang ada di kuburan.
Ria                   : kamu serius win, tapi buat apa kak malin ke kuburan siapa yang meninggal?
Winda              : aku serius win, aku melihatnya dengan kedua mataku.
Ria                   : baiklah, aku dan ibu akan segera kesana. Terima kasih win atas informasinya.
Setelah mendengar kabar dari winda, ria segera memberitahu ibunya tentang kabar gembira ini.
Ria                      : ibu, ibu!! Kak malinzar sudah pulang, dia sekarang ada di kuburan dekat sawah. ayo ma kita susul kak malin sekarang.
Ibu Munira          : Malinzar pulang?? Kamu serius nak? Syukur Alhamdulillah ya allah. Ayo nak kita segera kesana!
Sesampai di kuburan dari arah kejauhan ibu munira sudah nampak melihat putra yang selama ini ia nanti-nantikan.
Ibu Munira     : Malinzar, malinzar!! (berteriak) Malinzar anakku, kau sudah pulang nak, ibu merindukan mu.
Ria                 : Kak malin? Wah kakak hebat pulang kekampung bawa cewek cantik. Kak malin hebat!!
Karena malu mengakui adik dan ibunya, akhirnya Malinzar berbohong kepada istrinya vinka.
Malinzar         : siapa kau ibu dekil? Beraninya memanggilku anakmu. Aku tak punya ibu, ibuku sudah lama meninggal. Dan kau gadis kumuh aku tak pernah punya adik dan jikalaupun aku punya tak mungkin adikku seperti kau, kalian dengar itu!!
Ria                 : kak Malin kenapa kakak bilang begitu? Ini aku ria adikmu dan ini ibu yang lahirin kita kak? ibuu, kak malinzar kenapa? Kenapa kakak tidak mau akui kita bu?
Ibu Munira     : Astagfirullah al’azim nak, ini aku mamamu, mama yang telah melahirkan dan membesarkan mu nak dan ini adikmu zar. Ingat itu! Kenapa engkau tak mengakui kami nak? Ada apa denganmu?
Malinzar         : tidakkk!! Ibuku sudah meninggal.
Vinka             : Mas apa benar mereka berdua keluargamu? Tapi kenapa kau tak mengakuinya mas?
Malinzar         : tidak!tidak! mereka berdua bukan keluargaku!

Mendengar kejadian itu, ibu munira menangis sedih, tak percaya bahwa anak yang ia lahirkan dan ia besarkan tidak mengakuinya. Air mata ibu munira pun berlinang.
Ria                 : ibu jangan nangis! lupakan kak malinzar, anggap aja kak malinzar juga udah mati. sekarang Kak malin udah berubah bu! Kak malin jahat!
Ibu Munira     : ya allah, bagaimana ibu mu ini membuktikan kalau benar kamu malinzar anakku, ibu yang telah melahirkan mu, membesarkan mu nak. Sesungguhnya kau telah menjadi anak durhaka, ibu bersumpah atas nama tuhan jika benar kau malinzar anakku kekayaan yang kau nikmati sekarang akan hilang dan kau akan menjadi gembel!!
Malinzar         : mana?buktinya tidak terjadi apa apa sekarang, itu cuman dongeng, dasar ibu gila
Vinka             : sudahlah mas,jangan terlalu sekasar itu pada orang tua.
Setelah pertemuan itu, Vinka menarik tangan suaminya Malinzar, lalu kembali ke kota. Ibu munira dan ria tidak dapat berbicara apa apa, lalu mereka berdua pulang dengan perasaan sedih dan rasa tidak percaya.
Sejak kejadian itu, perlahan-lahan perusahaan yang dipimpin oleh malinzar mulai bangkrut sebab para karyawan mengeluh karena sifatnya yang sombong. Malinzar yang melihat kejadian itu tak mau diam saja, Malin tidak mau disalahkan dan akhirnya ia memutuskan untuk pergi dari rumah dan meninggalkan istrinya sebab segala aset kekayaannya disita, bukan hanya perusahaan namun juga rumahnya.
Vinka mulai heran dengan hilangnya malinzar bertepatan dengan disitanya semua aset kekayaannya. Lalu vinka mulai menyadari bahwa masalah yang ditimpanya ada hubungannya dengan ibu yang dihina oleh suaminya.  Dan berniat untuk menemui ibu itu.
Vinka             : Assalamualaikum
Ria                 : waalaikumsalam, mau apa lagi kau kesini, mau menghina ibu ku lagi? Pergi kamu!
Ibu Munira     : uhukkk..uhukk.. nak Jangan sekasar itu sama orang, ada perlu apa kesini nak?
Setelah itu vinka mulai menjelaskan masalah yang dialaminya. Kemudian ibu munira, ria, winda dan vinka mencari malinzar. Beberapa hari kemudian malinzar ditemukan di pinggir jalan sedang mengemis .
Ibu Munira     : Malinnn…..
Malinzar         : ibuu maafkan aku L aku telah menjadi anak yang durhaka. Maafkan aku. Maafkan aku. (sambil bersujud)
Ibu Munira     : aku telah memaafkanmu nak.

Dan akhirnya merekapun hidup bahagia.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;