Sebulan yang lalu aku merasa
begitu takut, sepertinya bencana akan datang. Dan bencana itu benar-benar
terjadi. Tidak tau lagi bagaimana nasibku di masa yang akan datang. Persidangan
pagi itu dimulai setelah beberapa hari diundur.
Sebuah masalah kecil yang lama-lama menjadi masalah besar. Berawal dari
sebuah pinjaman dan pada akhirnya menjadi sebuah korupsi.
Mungkin hari itu adalah akhir
dari sebuah cerita, dimana semua ketakutan akan berakhir. Inilah hidup.
Berbagai masalah membuat kita lebih dewasa.
Telah kubayangkan aku akan duduk
paling depan. Tangan ku gemetar, jantungku berdegup kencang, suhu badanku
menjadi dingin, mulut ku kaku seperti orang yang bersalah, dan air terus
berjatuhan di pipiku. Ku akui aku salah. Kesalahan terbesarku adalah
berbohong.. dari kesalahan ku aku belajar banyak hal. Ketidak enakkan membuatku
jatuh terlalu dalam hingga perasaan tak nyaman selalu muncul. Dari situlah
kebohongan berawal. Berbohong pada diri sendiri dan kemudian mencoba berbohong
pada orang lain.
Entah siapa yang salah, siapa
yang benar? Aku tak pernah menemukan jawabannya, tapi bagiku akulah sumber
masalah. Semua berawal dari kebohonganku.. kemudian berlarut dengan kejujuran
yang menyakitkan hingga semua menjadi korban.
Tapi aku yakin yang membuatku
berbohong merasakan ketakutan yang mendalam yang tak pernah ia tunjukan kepada
siapapun. Dia masih sanggup tersenyum meskipun dihadang masalah yang begitu
rumit. Terkadang senyumannya disalah artikan orang banyak. Itulah sudut
pandang.
Jika ada yang namanya Seandainya.
Aku akan berandai-andai semoga masalah ini cepat selesai. Karena Dia dia dan
dia yang merupakan sumber mengapa aku berbohong


0 komentar:
Posting Komentar