Jumat, 28 Maret 2014

Ketakutan


Sebulan yang lalu aku merasa begitu takut, sepertinya bencana akan datang. Dan bencana itu benar-benar terjadi. Tidak tau lagi bagaimana nasibku di masa yang akan datang. Persidangan pagi itu dimulai setelah beberapa hari diundur.  Sebuah masalah kecil yang lama-lama menjadi masalah besar. Berawal dari sebuah pinjaman dan pada akhirnya menjadi sebuah korupsi.
Mungkin hari itu adalah akhir dari sebuah cerita, dimana semua ketakutan akan berakhir. Inilah hidup. Berbagai masalah membuat kita lebih dewasa.
Telah kubayangkan aku akan duduk paling depan. Tangan ku gemetar, jantungku berdegup kencang, suhu badanku menjadi dingin, mulut ku kaku seperti orang yang bersalah, dan air terus berjatuhan di pipiku. Ku akui aku salah. Kesalahan terbesarku adalah berbohong.. dari kesalahan ku aku belajar banyak hal. Ketidak enakkan membuatku jatuh terlalu dalam hingga perasaan tak nyaman selalu muncul. Dari situlah kebohongan berawal. Berbohong pada diri sendiri dan kemudian mencoba berbohong pada orang lain.
Entah siapa yang salah, siapa yang benar? Aku tak pernah menemukan jawabannya, tapi bagiku akulah sumber masalah. Semua berawal dari kebohonganku.. kemudian berlarut dengan kejujuran yang menyakitkan hingga semua menjadi korban.
Tapi aku yakin yang membuatku berbohong merasakan ketakutan yang mendalam yang tak pernah ia tunjukan kepada siapapun. Dia masih sanggup tersenyum meskipun dihadang masalah yang begitu rumit. Terkadang senyumannya disalah artikan orang banyak. Itulah sudut pandang.
Jika ada yang namanya Seandainya. Aku akan berandai-andai semoga masalah ini cepat selesai. Karena Dia dia dan dia yang merupakan sumber mengapa aku berbohong

0 komentar:

Posting Komentar

 
;