Kamis, 20 Maret 2014

Awal dari Akhir Cerita



Awal dari Akhir Cerita

Siapa peduli?tidak akan ada. Mereka yang menonton skenario belum tentu mengerti, apalagi hanya dengan membaca sebuah tulisan, rasa sakit ini takkan mampu melukisnya. 



Pagi yang cerah dengan mata bengkak, yang semalaman aku habiskan dengan tangisan setelah membaca pesan darinya. Kesalahan dan kebodohanku membawaku menjadi seorang yang terkucilkan. Aku hanya bisa diam, ketika saat aku berada disekeliling orang banyak, dan dihina, di bentak, dipermalukan dan diusir secara tidak hormat. Teman-teman, sahabat semuanya tidak Nampak.  Mereka hanya bisa diam dan seperti orang asing ketika aku dikucilkan. Teriakan itu masih sangat jelas di memoriku. Permaluan itu tidak akan pernah kulupakan. Dan lebih menyakitkan lagi ketika seseorang yang tak pernah ada dan tiba-tiba datang membentak, menghina bagaikan orang yang paling benar. Hal itu membuatku tak kuasa meneteskan air mata. Sorot wajah kemarahannya masih teringat jelas, suaranya pun masih selalu terngiang-ngiang di gendang telingaku. Sakit dan sakit sekali. Tidak pernah terbayang olehku.. Organisasi yang kusebut keluarga malaikat, penyemangat, pelindung, dan sahabat kini menjadi tempat asing bagiku. Aku berusaha lupa sama semuanya, aku berusaha menjadi orang sabar tapi belum bisa sesabar itu, aku ingin jadi orang yang tegar tapi aku belum mampu. Berbagai cara aku lakukan agar aku mampu melewati hari-hari yang memalukan, melupakan kenangan buruk dan mencoba hidup lebih baik. Disaat aku telah mampu melewatinya, kenangan itu kembali muncul. Seseorang yang tak bersalah dengan perintahnya menyuruhku datang kembali ketempat dimana aku anggap itu sebagai neraka. Jelas saja aku menolak. Tak peduli berapa kali kalian memaksa, semua itu tidak akan merubah pendirianku. Aku memang pernah bodoh, jatuh ke lubang yang salah dan aku pernah mengulangi kebodohan itu. Tapi aku berusaha melewati ini, aku tidak akan jatuh ketiga kalinya, meski mereka beranggapan itu baik untukku, tapi bagi ku itu percuma. Sakit ini tidak akan pernah terobati hanya dengan kata maaf. Meskipun dulu itu organisasi tercinta tidak ada hal yang mustahil jika roda kehidupan berputar. Bisa jadi itu organisasi terkutuk. Mungkin saja ini memang pantas aku dapatkan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;