MALIN KUNDANG MODERN
Disebuah
desa suka maju hiduplah seorang pria yang bernama malinzar. Ia hidup bersama
ibunya yang bernama munira dan adiknya bernama Ria, sedangkan ayahnya telah
lama meninggal dunia. Suatu hari malinzar menyampaikan keinginannya yang ingin
mencari pekerjaan di kota.
Malinzar :bu,
saya mau ke kota untuk merantau,, siapa tau saja disana saya dapat pekerjaan
yang layak dan kita bisa jadi orang kaya bu, bagaiamana? Bolehkan bu?
Ibu Munira :kamu
yakin nak, mencari pekerjaan dikota itu tak semudah yang kamu fikir nak.
Malinzar :Aku
yakin, bu tolong izinkan aku, kumohon!
Ibu Munira :Baiklah
nak, kalau itu kemauan mu, ibu akan selalu mendoakanmu.
Ria :ibu
kak Malinzar mau kemana?
Ibu Munira :Kakakmu
akan ke kota selama beberapa bulan.
Ria :Buat
apa bu? Kita kan tidak punya keluarga disana?
Ibu Munira :Kakakmu akan mencari pekerjaan
disana untuk kita nak.
Esok
paginya malinzar ke kota mencari pekerjaan. Tempat demi tempat dia datangi tapi
tak seorangpun yang mau menerimanya. Sampai suatu saat dia melihat seorang
gadis yang berbelanja di pasar. Tiba tiba tas gadis itu dijambret oleh preman
pasar.
Vinka : tolongg…. Jambrett, jambreett!!!
Malinzar
yang melihat kejadian tersebut langsung menolong gadis itu dan mengejar
perampoknya. Dan akhirnya malinzar berhasil menangkap perampoknya.
Tiwi :Ampun mas, ampunn!!
Malinzar :dasar
pencuri. harusnya seorang wanita itu tinggalnya di rumah bukan jadi seorang
pencuri
Tiwi :Maaf
mas, saya khilaf, ampun mas, ampunn!!
Malinzar :yang
namanya kejahatan harus dilaporkan ke kantor polisi.
Tiwi :jangan
mas jangannn!! Saya melakukan ini karena terpaksa mas, maafkan saya.
Vinka :sudahlah
lepaskan saja dia, yang penting tas saya sudah kembali.
Malinzar :tapi
mbak…
Vinka :sudahlah,
saya yakin dia tidak akan mengulanginya lagi
Tiwi :Terima
kasih mbak, terima kasih J
Vinka :iya
sama sama, oh iya jangan panggil saya mbak nama saya Vinka.
Setelah itu akhirnya si penjambret itu pun pergi.
Lalu malinzar mengantarkan Vinka pulang kerumahnya
Vinka :oh iya terima
kasih yah mas sudah menolong saya.
Malinzar : iya sama-sama
mbak.
Sesampai dirumah Vinka, malinzar berkenalan
dengan ayah Vinka. Semenjak kejadian itu malinzar diangkat sebagai orang
kepercayaan perusahaan dan menjadi akrab dengan vinka. Karena keakrabannya, ia
mulai lupa dengan ibu dan adiknya dikampung ditambah lagi dengan kehidupannya
yang serba berkecukupan. Tak lama kemudian malinzar dan vinka akhirnya menikah.
Setelah mereka menikah vinka mengajak suaminya pergi berziarah kemakam neneknya
di desa suka maju. winda yang tak sengaja melihat malinzar di makam tersebut
cepat cepat memberitahu ria keberadaan kakaknya.
Winda : Ria,riaa kakak
mu sudah pulang dia sekarang ada di kuburan.
Ria : kamu serius
win, tapi buat apa kak malin ke kuburan siapa yang meninggal?
Winda : aku serius
win, aku melihatnya dengan kedua mataku.
Ria : baiklah,
aku dan ibu akan segera kesana. Terima kasih win atas informasinya.
Setelah mendengar kabar dari winda, ria
segera memberitahu ibunya tentang kabar gembira ini.
Ria : ibu, ibu!!
Kak malinzar sudah pulang, dia sekarang ada di kuburan dekat sawah. ayo ma kita
susul kak malin sekarang.
Ibu Munira : Malinzar
pulang?? Kamu serius nak? Syukur Alhamdulillah ya allah. Ayo nak kita segera
kesana!
Sesampai
di kuburan dari arah kejauhan ibu munira sudah nampak melihat putra yang selama
ini ia nanti-nantikan.
Ibu Munira :
Malinzar, malinzar!! (berteriak) Malinzar anakku, kau sudah pulang nak, ibu
merindukan mu.
Ria :
Kak malin? Wah kakak hebat pulang kekampung bawa cewek cantik. Kak malin
hebat!!
Karena
malu mengakui adik dan ibunya, akhirnya Malinzar berbohong kepada istrinya
vinka.
Malinzar :
siapa kau ibu dekil? Beraninya memanggilku anakmu. Aku tak punya ibu, ibuku
sudah lama meninggal. Dan kau gadis kumuh aku tak pernah punya adik dan
jikalaupun aku punya tak mungkin adikku seperti kau, kalian dengar itu!!
Ria :
kak Malin kenapa kakak bilang begitu? Ini aku ria adikmu dan ini ibu yang
lahirin kita kak? ibuu, kak malinzar kenapa? Kenapa kakak tidak mau akui kita bu?
Ibu Munira :
Astagfirullah al’azim nak, ini aku mamamu, mama yang telah melahirkan dan
membesarkan mu nak dan ini adikmu zar. Ingat itu! Kenapa engkau tak mengakui
kami nak? Ada apa denganmu?
Malinzar :
tidakkk!! Ibuku sudah meninggal.
Vinka :
Mas apa benar mereka berdua keluargamu? Tapi kenapa kau tak mengakuinya mas?
Malinzar :
tidak!tidak! mereka berdua bukan keluargaku!
Mendengar
kejadian itu, ibu munira menangis sedih, tak percaya bahwa anak yang ia
lahirkan dan ia besarkan tidak mengakuinya. Air mata ibu munira pun berlinang.
Ria :
ibu jangan nangis! lupakan kak malinzar, anggap aja kak malinzar juga udah
mati. sekarang Kak malin udah berubah bu! Kak malin jahat!
Ibu Munira : ya
allah, bagaimana ibu mu ini membuktikan kalau benar kamu malinzar anakku, ibu
yang telah melahirkan mu, membesarkan mu nak. Sesungguhnya kau telah menjadi
anak durhaka, ibu bersumpah atas nama tuhan jika benar kau malinzar anakku
kekayaan yang kau nikmati sekarang akan hilang dan kau akan menjadi gembel!!
Malinzar :
mana?buktinya tidak terjadi apa apa sekarang, itu cuman dongeng, dasar ibu gila
Vinka :
sudahlah mas,jangan terlalu sekasar itu pada orang tua.
Setelah pertemuan itu, Vinka menarik tangan
suaminya Malinzar, lalu kembali ke kota. Ibu munira dan ria tidak dapat
berbicara apa apa, lalu mereka berdua pulang dengan perasaan sedih dan rasa
tidak percaya.
Sejak kejadian itu, perlahan-lahan perusahaan
yang dipimpin oleh malinzar mulai bangkrut sebab para karyawan mengeluh karena
sifatnya yang sombong. Malinzar yang melihat kejadian itu tak mau diam saja,
Malin tidak mau disalahkan dan akhirnya ia memutuskan untuk pergi dari rumah
dan meninggalkan istrinya sebab segala aset kekayaannya disita, bukan hanya
perusahaan namun juga rumahnya.
Vinka mulai heran dengan hilangnya malinzar
bertepatan dengan disitanya semua aset kekayaannya. Lalu vinka mulai menyadari
bahwa masalah yang ditimpanya ada hubungannya dengan ibu yang dihina oleh
suaminya. Dan berniat untuk menemui ibu
itu.
Vinka : Assalamualaikum
Ria :
waalaikumsalam, mau apa lagi kau kesini, mau menghina ibu ku lagi? Pergi kamu!
Ibu Munira :
uhukkk..uhukk.. nak Jangan sekasar itu sama orang, ada perlu apa kesini nak?
Setelah
itu vinka mulai menjelaskan masalah yang dialaminya. Kemudian ibu munira, ria,
winda dan vinka mencari malinzar. Beberapa hari kemudian malinzar ditemukan di
pinggir jalan sedang mengemis .
Ibu Munira : Malinnn…..
Malinzar : ibuu maafkan aku L aku telah menjadi anak yang durhaka. Maafkan
aku. Maafkan aku. (sambil bersujud)
Ibu Munira : aku telah memaafkanmu nak.
Dan
akhirnya merekapun hidup bahagia.
Langganan:
Komentar (Atom)



- Follow Us on Twitter!
- "Join Us on Facebook!
- RSS
Contact