CINTA YANG SALAH
Karya
: Winda Sari Puspita Dewi
Aku
duduk terdiam dikoridor sekolah tanpa seorangpun yang menemaniku. Teman-teman
ku sedang asik dengan kesibukan mereka masing masing. Dalam kesendirianku, aku
terlamun cukup lama, hingga Resky tiba-tiba datang menghampiriku dan memukul
pundakku. “Duarrr… Ayo lagi ngelamunin
siapa?” pukulannya yang cukup keras membuatku bangkit dari lamunanku. Belum
sempat menjawab pertanyaan Resky, seketika pandanganku beralih kepada sosok
pria yang tengah bermain basket dilapangan, Pria itu membuat ku jatuh cinta
sebut saja dia Fatur, wajahnya yang rupawan mampu membuatku mengabaikan Resky
sahabatku. Dengan mata melongo aku hanya tersenyum kecil memandangi Fatur dari
kejauhan. Resky yang melihatku tak seperti biasanya menoleh kesekeliling kami
mencari sumber yang membuatku tersenyum. Wajahnya tampak kebingungan dirimbun
penuh dengan tanda tanya. Tiba-tiba senyum kecil itu berubah menjadi cemberut
saat kulihat Rara menghampiri Fatur dengan tingkah centilnya. Hatiku perih, Aku
kemudian bergegas masuk kedalam kelas meninggalkan Resky yang berada
disampingku. Secepat kilat aku masuk ke kelas kemudian disusul oleh Resky. “Din lo kenapa sih? aneh banget, tadi
ngelamun trus senyum sendiri, dan sekarang marah marah gak jelas. Lo jatuh
cinta yah? ciyee” Ucap Resky sambil tertawa geli melihat kelakuanku yang
aneh. “Ah tidak!! siapa bilang? sok tau
kamu! jawabku singkat kemudian cepat-cepat kumasukan kertas yang sedari
tadi ku coret-coret itu dalam laci. Mendengar jawabanku Resky tertawa mengejek
saat melihat pipiku mulai memerah. Sebenarnya wajar saja Resky menertawaiku,
dia sahabatku sejak duduk dibangku SMP. Semenjak kami mulai kenal, kami berdua
sangat setia dengan status kami yang jomblo. Bukannya tidak laku tapi hal ini
dikarenakan kami lebih menfokuskan pada pelajaran kami dan salah satu alasannya
juga kami berdua, dilarang tegas berpacaran oleh kedua orang tua kami. Aku dan
Resky bisa di bilang bukan lagi sahabat melainkan saudara karena kami begitu
dekat.
Sepulang
sekolah aku kembali bertemu dengan Fatur di parkiran, kali ini aku melihatnya
sendirian. Aku yang menyukainya, diam diam memandangi nya dari kejauhan.
Seketika Pandanganku melesat dan dalam sekejap Fatur menghilang dalam
pandanganku. Akhirnya aku pulang kerumah dengan memasang wajah cemberut. Di
perjalanan tiba-tiba suara gas motor berhenti tepat dibelakangku. Aku mencoba
menoleh kebelakang, saat itu aku benar-benar terkejut, hatiku berdegup kencang
saat melihat yang dibelakangku adalah Fatur sosok seseorang yang selalu hadir
dalam lamunanku. “Hai, kamu Dinda kan?
Kamu tinggal dimana?” Tanya Fatur. Dalam hati aku bergumam “Apa aku mimpi?” kucubit pipiku untuk
meyakinkan ini bukan mimpi. Fatur yang memperhatikan tingkah ku hanya menahan
tawa melihat kelakuan konyolku. “hmmm.
iya aku Dinda, rumah ku diujung sana” Jawabku dengan tangan gemetaran dan
salah tingkah.
“Aku antarin pulang yah?”
“Hah, nggak usah rumahku udah dekat kok”
“Gak
apa-apa aku juga mau lewat sana kok”
Hari
itu benar-benar keberuntunganku, aku pulang kerumah diantar pangeran yang
selama ini kunantikan, bahagianya lagi saat di perjalanan tiba-tiba Fatur
menyatakan perasaan suka ke aku, dan setelah itu aku tak mungkin menolaknya
inilah yang kuharapkan selama ini. semua seperti mimpi. Hari ini aku telah
resmi berpacaran dengan Fatur.
Keesokan harinya aku bangun lebih
awal, pagi ini aku dan Fatur akan
berangkat kesekolah bareng-bareng. Sesampai disekolah Fatur mengantarku masuk
kekelas, teman-temanku yang melihatnya terkejut dan tak percaya termaksud dengan
Resky. Aku duduk dibangku ku dengan wajah yang berseri-seri kemudian
mengeluarkan pulpen dan buku ku. Saat pelajaran berlangsung Resky merangkulku.
“Selamat yah, ciyee sekarang sahabatku
sudah punya pacar. kapan yah aku bisa memiliki nasib sepertimu!”. Ucap Resky
dengan nada sedih.” “Ah kamu juga pasti
akan dapat pacar kok, siapa sih Cowok yang gak mau sama sahabatku yang cantik
ini?”. Resky hanya tersenyum mendengar ucapanku. Kemudian setelah itu kami
kembali fokus belajar.
Kringg..kringg..kringg.. pelajaran telah
usai. Rencananya sepulang sekolah aku dan Fatur akan jalan berdua. Sebenarnya
rencananya aku ingin mengajak Resky namun suasana nya tidak tepat. Hari ini aku
dan fatur akan malam mingguan sambil menyaksikan sunset di pantai.
Sore itu, Awan mulai mendung, langit
mulai gelap petir mulai menyambar dan langit pun menetas. “Ah sial hujan! Kita berteduh disana dulu yah Din?” Pinta Fatur. Saat itu kami berteduh di depan supermarket.
Hari mulai larut, namun Hujan tak kunjung redah. Akhirnya aku dan Fatur
membatalkan rencana kami untuk menikmati sunset. Dan kami pulang kerumah dengan
keadaan basah kuyup. Hari demi hari kulewati perasaan ku ke fatur semakin
bertambah, aku semakin mencintainya. Hingga aku dibutakan oleh cinta.
Akhir-akhir ini aku sering mengerjakan tugas-tugas Fatur, menghabiskan uang
jajan ku hanya untuk memenuhi kebutuhannya yaitu sebatang rokok. Tidak hanya
itu semenjak aku pacaran dengan Fatur nilai pelajaranku disekolah menurun, aku
sering di marahi orang tua karena pulang tidak tepat waktu. Selain itu aku
sering berbohong sama orang tuaku, aku bilang ke mereka aku ke sekolah bareng
Resky dan jika aku pulang telat berarti aku ada dirumah resky. Tanpa alasan itu
mama pasti tidak akan mengizinkan ku keluar tapi karena modal cinta akhirnya
aku nekad berbohong.
Siang itu Fatur mengajakku jalan,
kebetulan tanggal merah dan aku libur, alasanku sama mama ingin latihan teater
dirumah Resky agar aku di izinkan. Dan rencanaku berhasil, mama mengizinkanku.
tililitt..tililitt… Telfon rumahku
berbunyi, “Hallo selamat siang? Ada yang bisa
saya bantu?” “hallo tante, Dindanya
ada?”
“oh dinda,
dindanya baru saja pergi kerumah nak Resky”
“Apa
tan, Dinda mau kesini?”
“iya,
kan kalian mau latihan teater”
Mendengar jawaban mama, Resky sungguh terkejut,
ia segera mematikan telfon.
Esok paginya di sekolah..
“kemarin
kamu dari mana?” Tanya Resky dengan raut wajah penuh amarah.
“aku
gak kemana-mana, emangnya kenapa?” Jawabku.
Mendengar perkataanku bukannya dijawab
malah diabaikan. Seketika Resky memalingkan tubuhnya dan beranjak pergi
meninggalkanku.
“ada
apa dengan Resky? Ah mungkin dia lagi PMS kali!” gumamku dalam hati. Baru
kali ini aku merasakan Resky tak seperti biasanya. Aku mencoba menghilangkan
perasaan negatifku kemudian menghampiri Fatur ke kelasnya. Kulihat Fatur sedang bermesraan dengan Rara di
dalam kelas, aku yang melihatnya saat itu benar benar tak kuasa menahan tangis.
Aku berlari kembali menuju kelas dan menghampiri Resky namun Resky sepertinya
menghindar dariku. Saat itu hatiku benar-benar kacau. Tak ada seorangpun yang mampu
mengobati sakit hati ini kecuali isak tangis dan selembar kertas yang sering
kucoret-coreti.
Hari demi hari kulewati aku mulai menghindar
dari Fatur meskipun sebenarnya aku masih sangat mencintainya. Melihat
perubahanku, Fatur bukannya menghampiriku malah mengabaikanku. Akhirnya aku
memutuskan untuk belajar melupakan Fatur sebelum kami benar-benar berpisah. “Seharian menangis ternyata membuatku haus”Gumamku.
Aku kemudian beranjak dari tempat duduk ku dan menuju kantin, tak sengaja aku
berpapasan dengan Resky “Resky kamu
kenapa sih? Kok kamu berubah? Salahku apa?” tanyaku sambil menggenggam
tangannya. “Aku kenapa? Kamu yang kenapa?
Kenapa kamu harus bohong sama aku? Kita sudah lama sahabatan dan kamu tega
bohongi aku setelah kamu kenal dengan laki laki yang baru kamu kenal kemarin!
Din kapan kamu buka mata kamu, Fatur itu Cuma manfaatin kamu. Sekarang aku
tanya? siang itu kamu kemana sama fatur? Sejak kapan kamu berani bohong! Satu
lagi, kamu tau, Fatur itu playboy! aku juga baru tau hari ini, kamu tahu
ternyata fatur itu menjadikan kamu selingkuhannya selama sebulan ini, dia itu
sama Rara sudah jadian 8 bulan. Sebelumnya saya juga minta maaf kamu jadian
sama fatur karena kesalahanku, dulu kamu sempat menulis kata “I LOVE YOU Fatur
di secarik kertas. Dan aku tidak sengaja menemukannya dilaci meja kamu, dan
saat itu aku diam-diam menjadi mak comblang kamu dengan Fatur. Fatur bisa antar
kamu pulang itu karena aku yang nyuruh dan aku gak pernah nyangka kalian
secepat itu bisa jadian!” Ucap Resky dengan nada tegas mencoba membuka mata
hatiku. Aku yang mendengar ucapan Resky tak mampu berkata apa-apa hanya
tangisan yang membasahi pipihku saat ini aku menyesal dibutakan oleh cinta, aku
menyesal telah memberikan semuanya kepada Fatur. Semenjak saat itu aku benar
benar memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan Fatur. Fatur juga biasa
saja saat mendengar keputusanku. Hatiku semakin sakit. Cinta pertamaku
kuberikan pada orang yang salah. Semenjak putus dari fatur, aku dan Resky
kembali akrab. Aku mulai trauma dengan laki-laki. Tak pernah lagi aku berfikir
memiliki kekasih. Hari-hari ku kulalui bersama Resky. Hingga suatu hari
teman-teman ku berfikiran aku lesbi.
Tak ada yang mau mendekati ku kecuali Resky sahabatku yang selalu ada untukku. Kami
memang terlalu dekat dan karena mungkin terlalu lamanya menjomblo hingga
akhirnya kelakuan kami seperti orang yang berpacaran. Kami berdua sering
kekantin bareng, rangkul-rangkulan di dalam kelas, cipika-cipiki bahkan setiap
kali Resky jalan dengan temanku yang lain aku cemburu, hatiku juga sakit.
Begitupula dengan Resky menurutnya, jika aku dekat dengan orang lain hatinya
terasa teriris-iris. Terkadang di dalam kesendirianku aku sering bertanya-tanya
dalam hati “Apakah aku mulai mengalami
kelainan? Kuharap ini hanya cinta seorang sahabat! Tak lebih”.
~selesai~
- Follow Us on Twitter!
- "Join Us on Facebook!
- RSS
Contact